Selasa, 20 Desember 2011

HARI CUCI TANGAN DUNIA


Kegiatan rutin mencuci tangan yang kadang diremehkan ternyata bisa mengurangi sekitar 40 persen penyakit menular. Bahkan penyakit diare bisa dicegah hingga 80 persen sampai 90 persen dengan melakukan cuci tangan dan sanitasi total dalam arti didukung oleh hal lainnya seperti makanan dan lingkungan. Tanggal 5 Mei dan 15 Oktober hampir 70 negara di dunia termasuk Indonesia memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS). PPB telah mencanangkan hari itu sebagai Hari Mencuci Tangan Sedunia atau Global Hand Washing Day.
 sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kesehatan diri dan keluarga sehingga bisa memperoleh kehidupankesehatan yang lebih optimal.

Berbagai penyakit menular seperti Infeksi Saluran cerna, muntaber, ISPA, influenza termasuk virus H5N1 dan H1N1, atau beberapa penyakit yang ditularkan oleh virus dan bakteri dapat dicegah dengan cuci tangan. Cuci tangan pakai sabun di sekolah, hal ini diharapkan agar kebiasaan untuk selalu mencuci tangan sudah ditanamkan sejak dini sehingga nantinya anak-anak tersebut akan terbiasa untuk mencuci tangan hingga dewasa. Selain anak-anak, kesadaran untuk mencuci tangan pakai sabun juga harus ditingkatkan pada semua lapisan masyarakat.

Dari berbagai riset, risiko penularan penyakit dapat berkurang dengan adanya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, perilaku hygiene, seperti cuci tangan pakai sabun pada waktu penting. Menurut penelitian Fewtrell l, Kaufmann RB, perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan  intervensi kesehatan yang paling murah dan efektif dibandingkan dengan hasil intervensi kesehatan dengan cara lainnya dalam mengurangi risiko penularan berbagai penyakit termasuk flu burung, kecacingan dan  diare terutama pada bayi dan balita.

Orangtua harus lebih peduli untuk mengajarkan budaya melakukan cuci tangan pakai sabun, terutama saat sebelum menyiapkan makan, sebelum dan sesudah makan, setelah ke kamar mandi, setelah bepergian dan setelah bersin atau batuk

Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia adalah sebuah kampanye global yang dicanangkan oleh PBB bekerjasama dengan organisasi-organisasi lainnya baik pihak pemerintah maupun swasta untuk menggalakkan perilaku mencuci tangan dengan sabun oleh masyarakat sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia.

Penentruan Hari Mencuci Tangan Dengan Sabun Sedunia pada 15 Oktober dilakukan pada Pertemuan Tahunan Air Sedunia (Annual World Water Week) yang berlangsung pada 17-23 Agustus, 2008 di Stockholm seiring dengan penunjukkan tahun 2008 sebagai Tahun Internasional Sanitasi oleh Rapat Umum PBB. Hari Mencuci Tangan Dengan Sabun Sedunia diharapkan akan memperbaiki praktik-praktik kesehatan pada umumnya dan perilaku sehat qpada khususnya.

Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun sedunia adalah upaya meqmobilisasi jutaan orang diseluruh dunia untuk mencuci tangan mereka dengan sabun. Inisyatif ini dikumandangkan oleh PPWH, Kemitraan Swasta dan Publik untuk Cuci Tangan (Public Private Partnership for Handwshing) dan didukung oleh PBB.

Public-Private Partnership for Handwashing with Soap (PPP-HWWS) atau KPS-CTPS yang terdiri dari Unilever (Lifebuoy), WSP, UNICEF, ESP, HSP, Aman Tirta, Reckitt Benckiser, dan beberapa badan internasional lainnya telah menetapkan tanggal 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) yang akan dirayakan bersama oleh jutaan anak di 52 negara, di 5 benua, untuk mendukung dan menyukseskan tahun Sanitasi Internasional 2008. Hal ini juga dilakukan untuk menarik perhatian dan meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya cuci tangan pakai sabun.
    
 Upaya percepatan peningkatan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) ini perlu dilakukan karena fakta menunjukan bahwa masih rendahnya kebiasaan cuci tangan. Data survei Baseline Environmental Services Program (ESP-USAID) 2006, menunjukkan penelitian kebiasaan cuci tangan pakai sabun sebelum makan hanya 14,3%, sesudah buang air besar 11,7%, setelah menceboki bayi 8,9%, sebelum menyuapi anak 7,4% dan sebelum menyiapkan makanan hanya 6%.

Salah satu tujuan dari kampanye ini adalah penurunan angka kematian untuk anak-anak dimana lebih dari 5.000 anak balita penderita diare meninggal setiap harinya diseluruh dunia sebagai akibat dari kurangnya akses pada air bersih dan fasilitas sanitasi dan pendidikan kesehatan. Penderitaan dan biaya-biaya yang harus ditanggung karena sakit dapat dikurangin dengan melakukan perubahan perilaku sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun, yang menurut penelitian dapat mengurangi angka kematian yang terkait dengan penyakit diare hingga hampir 50 persen.

Disamping itu kampanye juga dimaksudkan sebagai upaya peningkatan pembangunan fasilitas sanitasi disekolah. Menurut Unicef kurangnya akses untuk air bersih mengakibatkan penurunan tingkat kehadiran anak perempuan disekolah saat mereka memasuki masa puber, karena tidak adanya fasilitas sanitasi yang memadai. Akses air bersih dan sanitasi ditenggarai merupakan dasar penting untuk kehidupan anak-anak diseluruh dunia dilihat dari segi kesehatan, kelangsungan hidup, dan rasa penghargaan terhadap diri mereka. Penyediaan air bersih dan perilaku sanitasi yang baik disekolah juga menjadi salah satu cara untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals).

Para organisasi yang mendukung penyelenggaraaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun sedunia adalah Program Bank Dunia untuk Water and Sanitation Program (WSP/World Bank), UNICEF, USAID, Procter and Gamble dan Unilever

Tidak ada komentar:

Posting Komentar